Ada seorang pelakor yang berekting jadi ibu tiri yang baik, padahal penipu besar.
Beberapa hari setelah suami (hasil rebutan) nya baru meninggal, hampir setiap hari jalan dengan dijemput laki-laki lain dengan mobil a.k.a. Pacaran atau TTM (teman tapi mesra).
Lagi hari berkabung sudah dimanfaatkan untuk sebar hasutan negatif untuk merusak nama baik anak-anak tiri. Sibuk cari sumbangan kematian, padahal semua makanan, bahan baku disediakan keluarga almarhumah istri pertama dengan sangat baik. Bilang anak pertama tidak kasih uang, padahal jelas sudah transfer. Intinya modus untuk dapat duit cash receh dari para tamu. Meludah ke sumur sendiri, demi duit-duit receh.
Padahal dari masa krisis saat korona, anak pertama yg sudah bekerja selalu berusaha sediakan uang biar dapur di kampung ngebul (semua bisa makan).
Banyak menjelek-jelekan tentang anak kedua, padahal anak kedua sangat sayang orang tua. Justru ibu tiri ini banyak gelapkan uang almarhum ayah. Biasa kl maling itu, sblm ketahuan akan fitnah orang lain dulu. Hutang mereka buat bersama, giliran lunasi bilang alm. ayah semua.
Wajah nya cerah secerah mentari saat asuransi pelunasan agunan sertifikat alm. Ayah sy hampir berhasil. Fyi, sertifikat itu milik alm. Istri pertama suami nya. Mungkin jika berhasil ke tangan nya, entah jadi apa. Semua lenyap, krn dijual atau digadaikan kembali.
Tapi ternyata sertifikat tidak bisa kembali. Krn bank meng-klaim nominal fantastis kepada keluarga jika mau sertifikat krmbali. Padahal gaji anak pertama sangat tidak memadai untuk sekaligus melunasi bahkan sekalipun untuk menyicil tuntutan bank tersebut tidak memadai. Siapa yang berhutang, siapa yang disuruh lunasi.. Kacau
Saat hari H kontrak pencairan hutang itu dibuat & kapan persis nya uang itu cair saja, anak tidak tau menau. Bahkan saat hidup, Alm. ayah tidak pernah kasih tau nominal nya berapa. Cuman dinfokan mereka punya hutang ke bank dengan jumlah yang sangat banyak. Ditanya copy kontrak perjanjian kredit ada atau tidak, mereka tidak simpan. Bagaimana cerita nya, berani berhutang besar tapi tidak care dengan isi perjanjian dalam kontrak (mereka tanda tangan tanpa review & minta copy dokumen).
Di sisi lain, pada masa hidup ayah & ibu tiri.. ada salah satu aset yang tergadaikan tersebut dijual ke tetangga yang nominal nya besar sekitar 450 juta. Dan uang nya sdh mereka habiskan hampir seluruhnya. Total klaim hutang jadi seudah sekitar 750 juta, belum termasuk dalam perjalanan nya mereka berhutang secara individu ke si A, si B, si C, si D, dll yg ditaksir bisa mencapai 150 juta.
Bayangkan betapa blunder nya masalah yg anak-anak hadapi. Sedih terpukul kehilangan orang tua satu-satu nya, dan sedih stress mengetahui fakta-fakta hutang-hutang tersebut.
Lalu tebak langkah ibu tiri, Dia MINGGAT dari rumah dan hilang kontak, ternyata belakangan ada transaksi ilegal yang ia lakukan & pinjaman berbunga ke berbagai tempat. Sampai saat ini dia masih merahasiakan alamat nya, mungkin di sana harta curian disembunyikan. Dia cmn sesekali akn aktif whats up nya ntk kontek anak tiri kl mau minta uang krn mendesak.
Begini, kl sudah ludahi sumur maka jangan lagi ngarep ambil air di situ. Sudah minggat, yah minggat aja.
Dl mungkin gaji anak tiri pertama kecil, anak tiri kedua ngaggur.. tapi tidak ada yg tau jalan rezeki seseorang.
Jadi yatim piatu memang, tapi keluarga yang menyayangi dengan tulus ALHAMDULILLAH sangat banyak. Dan InsyaAllah rezeki waktu ke waktu semakin banyak, dan pelan-pelan semua hutang alm. Ayah pasti akn tuntas terselesaikan.
Para duda-duda punya anak, berhati-hatilah, bijak pilih istri untuk jadi orang tua sambung anak-anak mu. Karena ada modus istri muda incar nikah dengan kamu untuk nguras harta. Entah itu harta kamu, harta almarhumah istri tua kamu, atau harta anak-anak kamu. Para suami, apa setelah meninggal - kamu pikir istri muda mu yang sama-sama kamu nikmati uang pencairan bank itu akan bertanggung jawab beresin masalah hutang kamu. Dia hanya akan kabur tanpa tanggung jawab. Sementara arwah mu digantungkan, karena belum bisa lunasi hutang. Satu-satu nya yang akan selamatin kamu atas izin Allah adalah anak-anak mu. Jadi pilihlah selalu anak-anak mu, daripada istri muda mu.