2010 adalah tahun yang amat menetukan dalam hidup ku, karena saat
itu Aku harus memutuskan untuk masa depan memilih peruguruan tinggi. Tepatnya
pilihan itu adalah "apa yang harus aku pilih dari 3 kampus untuk menentukan masa depan ku, belajar agama di universitas islam negeri syarif
hidayatullah (ciputat) atau belajar ilmu terapan D3 di universitas
indonesia, atau di kampus spesialis dunia telekomunikasi (Telkom University) di jurusan S1 Teknik Industri". Dan keputusan Allah, aku diberi kesempatan berkuliah di salah
satu perguruan swasta bidang telekomunikasi terbaik di Indonesia (Telkom University).
Bermodal keyakinan ayah dan pinjaman uang dari paman Alhamdulillah
Aku bisa berkuliah di tempat ini. Ayah ku sangat yakin kalau STT Telkom (atau
kini Telkom University) adalah kampus yang juga akan mengubah nasib keluarga
kami yang terbelakang pendidikan di desa kecil ujung timur Indonesia (Papua). Keyakinan
ini beralasan karena seorang Kakak sepupu ku, ada yang pernah menuntaskan pendidikan
di kampus ini dengan karir yang cemerlang di industri telekomunikasi.
"Teknik Industri!", itu jurusan pertama yang dengan
semangat dan lantang Kakak sepupuku rekomendasikan. Menurut Kakak sepupuku, teknik
Industri punya prospek yang lebih melejit di dunia industri, apalagi dengan
lebel ICT education. Telkom University sudah menggandeng banyak perusahaan
papan atas yang punya kepercayaan tersendiri untuk alumni-alumni kampus ini.
Semakin Aku menjalani 8 semester menempuh pendidikan di kampus
ini, Aku semakin sadar betapa Aku dan teman-teman beruntung ada di jurusan
Teknik Industri Telkom University.
1. Teknik Industri (TI) Telkom University Punya Akreditasi A
Sebelum masuk kampus, pastinya akreditasi jadi salah satu faktor
yang buat kita yakin masuk ke jurusan tertentu. Dan jurusan TI di kampus ku ini
menurutku sudah membuktikan akreditasinya dengan pelayanan yang diberikan.
Selain sebagai mahasiswa, di sistem ini Aku juga berperan sebagai customer.
Yang tindak-tanduk apa yang Aku rasakan saat ini adalah buah dari pelayanan pendidikan
yang diberikan.
2. Teknik Industri Telkom University Punya Fasilitas Laboratorium
Yang Lengkap
Secara umum kampus ini sudah memiliki fasilitas yang bisa
dikatakan lengkap jika dibandingkan dengan fasilitas beberapa
universitas negeri, bahkan mohon maaf harus Aku akui kampus ini mempunyai fasilitas yang bisa dikatakan selevel dengan fasilitas salah satu
universitas belanda yang pernah Aku kunjungi. Meskipun untuk beberapa teknologi
memang perlu diakui tidak ada, seperti pintu gedung yang buka-tutupnya pake
sensor atau tong sampah yang buka-tutupnya pake sensor dll, layaknya yang ada
di luar negeri. Namun jika dibandingkan untuk teknologi kampus dalam negeri,
perlu Aku katakan kampus ini punya fasilitas yang buat Aku bangga jadi bagian
dari mahasiswa di sini. Sebut saja labortaorium proses manufaktur dengan segala
mesin CNC di dalamnya, Atau laboratorium ERP yang bisa ngefasilitasin
pengalaman menggunakan salah satu merk software ERP terkenal. Padahal
saat aku tanya pada TI kampus lain mengenai software tersebut, ada yang
mengatakan hanya belajar sebatas konsep, atau bahkan tidak tau sama
sekali.
3. Teknik Industri Telkom University Punya Program
Internasional
Belajar di luar negeri mayoritas hanya lumrah menjadi mimpi pasca sarjana tapi di kampus yang dulunya dijuluki "kampus putih biru" ini, dalam masa study sarjana pun kami punya
beragam pilihan tujuan negara baik itu untuk program pertukaran pelajar, double
degree, atau pun sekedar short course. Dimulai dari pendidikan sarjana kini, kami
sudah diberikan semangat untuk merasakan pengalaman internasional. Khususnya
program pertukaran pelajar yang sudah dimulai pada angkatan Aku, dengan tidak
tanggung-tanggung kampus memberikan dana beasiswa untuk mahasiswa agar diberangkatkan
ke Belanda dan Korea. Kini pilihan tujuan negara semakin beragam, begitu pun
jenis program yang ditawarkan.
Program internasional pun sebenarnya bukan hanya pada program ke
luar negeri tetapi juga disediakan kelas khusus yang memang dibentuk dengan
sistem yang pengalaman belajar standar internasional. Kelas dikondisikan untuk
melakukan kegiatan belajar-mengajar dalam bahasa inggris, sistem pembelajaran
dan penilaian yang berbeda, kursus bahasa inggris gratis, dan juga fasilitas ruangan yang spesial.
4. Teknik Industri Telkom University Punya Standar Nilai Yang
Menantang
Nilai B adalah nilai tertinggi untuk standard ujian. Jadi meskipun
nilai kamu 100, itu ga semerta-merta ngasilin A untuk indeks matakuliah
tersebut. Yang perlu dilakukan adalah tunjukan karya otentik yang terkait mata
kuliah tersebut untuk divalidasi menjadi nilai outstanding. Kalau ga punya
nilai outstanding maka jangan harap nilai B itu akan berubah jadi A. :D
Awal sistem ini terapkan tentunya bikin semua mahasiswa jadi
stress. Karena siapa pun pasti pengennya dapat A. Tantangan inilah yang buat
atsmosfer kompetitif bergelora diantara kami. Karena mendapat nilai itu
menantang, itu menjadi kepuasan tersendiri. Meskipun negatifnya saat nilai A
yang diharapkan tidak diperoleh maka ini bakalan ngasilin nilai yang hancur.
haha
5. Teknik Industri Telkom University Selalu Punya Kreasi
Aku harus kasih dua jempol untuk salah satu kreasi jurusan ini,
coba lihat:
Pin-pin lucu ini bukan tanpa alasan dibuat. Pin-pin ini sengaja
dibuat di masa semester akhir untuk menyemangati mahasiwa tingkat akhir agar
bisa lulus cepat atau pun lulus cumlaude. Jadi terharu :')
Ada juga lomba poster yang isinya buat poster tentang subjek
tertentu di perkuliahan. Dan semua poster akan ditempel memenuhi dinding
fakultas. Selain itu masih banyak lagi aksi kreatif yang dilakukan fakultas
rekayasa teknik industri.
6. Teknik Industri Telkom University Punya Dosen-Dosen Yang Hebat
Ilmu mungkin akan menguap hilang beriring waktu dan usia, tapi ada
yang kekal tertanam dalam diri yang akan dibawa sebagai prinsip hidup. Itulah
yang disebut "inspirasi". Aku mungkin tidak bisa jabarkan bagaimana
seseorang bisa terinspirasi dan menginspirasi, tapi yang ku tau pasti
“inspirasi bukan hanya
mengubah ijazah seseorang tapi juga hidup seseorang”.
Secara pribadi, Aku sangat berhutang budi pada mereka
(dosen-dosen) yang telah mengajarkan kami bukan hanya sebatas inputan 'ilmu'
dan outputan 'grade'. Lebih dari itu mereka adalah dosen-dosen hebat yang
mengajarkan kami, arti hidup dan kehidupan. Ucapan terimakasih
setinggi-tingginya Aku sampaikan pada mereka dosen-dosen ku. Benarlah kata seorang teman, "jika dalam kurun waktu hanya 4 tahun saja para dosen (alumni
perguruan tinggi) membimbing kita untuk menjadi para generasi cerdas penerus
bangsa. Bagaimana jika sejak lahir seorang bayi telah dibimbing oleh seorang
Ibu (alumni perguruan tinggi), maka selayaknya-lah bayi tersebut akan menjadi
generasi yang lebih hebat lagi". Dan kesadaran menuntut ilmu bukan hanya
lantaran nasib “dompet”, tapi juga nasib generasi bangsa. Semoga semakin banyak
warga Indonesia yang sadar akan pentingnya pendidikan.
7. Teknik Industri Telkom University Punya Sistem Sertifikasi
Aku kurang tau apakah dikampus atau jurusan lain ada atau tidak,
yang pasti di Teknik Indstri Telkom University, setiap mahasiswa diberi pilihan untuk sertifikasi apa
yang dia pilih sebagai bekal lebihnya menjadi profesional teknik industri. Dan
bukan main-main, untuk memperoleh sertifikasi ini kami harus mengikuti
serangkaian kegiatan yang secara profesional memberikan kami kemampuan untuk
mempraktekkan skill tersebut. Salah satu sertifikasi yang pernah Aku ikuti
misalkan adalah pricing analysis for ICT industry. Selama program sertifikasi
itu kami bukan hanya menerima materi tapi juga memecahkan kasus yang
benar-benar terjadi di indutri. Begitu pun dengan serifikasi-serifikasi pada
keprofesian lainnya.
"Dan ku berharap suatu saat mereka akan
tersenyum melihat buah yang mereka siram siang dan malam. Dan sebaik-baik
amalan yang akan mengalir sampai masa kapan pun adalah ilmu yang
bermanfaat".