Bulan ini aku mendadak mesti ke daerah Gresik dalam rangka "ngelayat" seorang sahabat yang dimakamkan di daerah tersebut (kampung halaman beliau). Belum pernah sama sekali pergi ke daerah ini, paling jauh kalau ke jawa yah ke Babat & Surabaya. Karena saudara-saudara ku tinggal di sana. Maka dari itu aku memutuskan untuk pergi ke salah satu tempat saudara ku dulu untuk selanjutnya mencari rute kendaraan umum ke dari tempat saudara ku ke Kab. Gresik. Akhirnya aku pilih ke surabaya sebagai patokan untuk berangkat ke Kab. Gresik. Dari jakarta tanggal 23 Agustus menggunakan kereta api & sampai surabaya esok dini harinya, rute yang direncanakan adalah menggunakan angkot berkode BP yang biasa lewat di depan stasiun pasar turi. Trayek angkot ini akan mencakup sampai pasar Balung Panggang (Kab. Gresik), dimana letaknya hanya 1.3 km-an dari alamat rumah yang aku tuju.
Meskipun Alhamdulillahnya, tanpa diketahui keluarga almarhumah sahabat ku ini sudah menjembut dengan mobil di stasiun pasar turi-tujuan kereta ku dari jakarta. Jadi saat jam 3.04 WIB, aku tidak jadi nginep di rumah saudara dulu seperti yang sebelumnya sudah direncanakan. Perjalanan ke Kab. Grsik dari Surabaya ke Kab. Gresik hanya sekitar 1 jam-an lebih, tiba di sana pas azan subuh.
Karena Alhamdulillah kursi bisnis di kereta api cukup nyaman sehingga tidur malam berkualitas pun terpenuhi. Pagi harinya aku tidak kengantukan untuk langsung melakukan aktifitas. Hari itu terjalani berkualitas sesuai rencana. Matahari di sana cepat meninggi & cukup terik dengan pantulan cahaya yang kemuning di udara bebas dari polusi asap knalpot.
Gambar: Dalam komplek di desa klotok, Kab. Gresik
Sebenarnya hari itu mau langsung pulang ke surabaya. Karena paman & bibi sudah menunggu di surabaya. Namun keluarga almarhumah sahabatku minta aku nginap di rumah mereka supaya bisa ada waktu untuk bertukar cerita & tidak terlalu kecape'an. Aku pun merasakan suasana malam di desa klotok tersebut yang rumah-rumahnya rapih & cantik. Dan debu-debunya sangat ringan untuk terbang karena karakter tanahnya yang bukan jenis tanah kuning seperti di kebanyakan tempat yang pernah aku datangi.
Esok harinya jam 8-nan usai sarapan, aku pun sudah ready untuk ke pasar tempat angkot BP ngetem untuk berangkat ke Kota Surabaya. Sekitar jam 11-an baru tiba di kota surabaya tepat di depan stasiun pasar turi dengan ongkos angkot hanya Rp 12,000;. Alhamdulillah di surabaya ada banyak kendaraan online jadi simple dengan order Go-jek dari situ aku lanjut menuju ke alamat rumah paman di daerah kanjeran, surabaya. Cuma beberapa menit sudah sampai di tujuan & bersilaturahim dengan paman sekeluarga, sudah lama tidak ke sini lagi. Masih sempat makan siang, ngobrol-ngobrol, shalat duhur di tempat paman, jalan-jalan, makan baso di luar seperti biasanya, balik shalat ashar di tempat paman, lalu berangkat ke statsiun pasar turi untuk jadwal keberangkatan kereta jam 17.45 WIB.
Di stasiun masih sempat shalat magrib di mushalanya & begitu pun di dalam kereta bisa tetap shalat normal tanpa di jamak dengan magrib karena ada tempat shalat khusus di dalam gerbong kereta. Tempat shalat dalam gerbong kereta hanya memuat satu orang. Kondisinya bersih bahkan sudah disediakan sajadahnya. Setiap kereta ada fasilitas shalat ini, biasanya terletak di Gerbong Pantry (Kantin). Kita cuma perlu ngantri untuk shalat di situ. Namun karena keliatannya masih banyak yang mungkin tidak tau fasilitas tempat shalat di gerbong kereta ini maka antriannya tidak banyak. Bahkan beberapa pengalaman, tidak perlu mengantri lagi. Fasilitas ini membuat perjalanan lebih nyaman, jadi kamu tidak perlu shalat sambil duduk di kereta-apalagi kalau sampai kamu yang duduk bukan mahram. Selain itu dengan adanya ruangan shalat di gerbong kereta tersebut, membuat kamu bisa melakukan gerakan shalat dengan normal (berdiri, rukuk, sujud, dst.). Wudhu bisa kamu ambil di toilet kereta (yang saat ini cukup bersih), atau bisa juga menjaga wudhu dari stasiun/rumah, atau jika terpaksa bisa juga tayamum di dalam kereta. Inti nya tidak ada excuse untuk tidak shalat yah guys. Atau bahkan jika kesemua di atas itu menyulitkan mu, masih ada kemudahan lain dalam islam yaitu dengan menjamak 2 shalat dalam 1 waktu.
Aku merasa kasian dengan orang-orang muslim yang on the name of holiday, hobby, on trip, atau alasan lain-nya lalu meninggalkan shalat wajib. Tidak kah diingat bahwa shalat wajib adalah wajib. Saat buku amalan tertutup, excuse apa yang akan mereka jelaskan kepada Tuham sang pemilik segalanya?. Coba mindsetnya bukan kita diperlukan untuk shalat 5 waktu, tapi yang sebenarnya kita yang BUTUH shalat 5 waktu. Bukan hanyak perut yang diberi supan, tapi juga ruh kita diberi asupan. Dan yang luar biasanya shalat 5 waktu adalah asupan wajib yang di-BUTUH kan diri kita bukan hanya perihal "INGIN". Jadi tidak ada alasan untuk mengabaikan menu wajib shalat 5 waktu yah guys. Menu tambahan-nya bisa dengan banyak jenis, ada shalat dhuha, ngaji, shalat malam, sodakoh, silaturahim, senyum, dll. Tapi perlu diingat seberapa banyak pun menu tambahan itu, tidak akan menggugurkan menu wajib. Sekali ditinggalkan shalat wajib, maka seberapa banyaknya pun shalat sunnah mu itu tidak akan menggantikannya (Wallahu'alam bishawwab). Shalat 5 waktu is Mutlak Wajib.