Selepas meregangkan otot yang cukup lelah karena berjam-jam membungkuk untuk menyempurnakan ikhtiar menghadapi UAS kalkulus II, handphone-ku berdering….
“wuah, siapa yh yang malam-malam begini berkeperluan untuk meng-smsku” (bisik-ku dalam hati). Bait demi bait aku baca… yang semakin lama isi-nya membuat-ku harus menarik nafas dalam karena menahan isak. Isi sms itu:
“pernahkah kamu mendapati diri-mu dalam kemiskinan huznudzon (berprasangka baik) terhadap takdir-Nya?... Terkadang semua usaha telah kita lakukan dengan maksimal, do’a yang terlantunkan pun tak kalah khusuknya, tapi ternyata hasil yang kita capai tak sesuai dengan harapan kita. Kita mencoba, dan terus mencoba, dan terus mencoba dan “SELALU GAGAL”. Apakah Allah sedang menguji seberapa besar cinta yang kita punya?, bukankah cinta tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan?, apakah Dia sedang menguji seberapa mampu kita bertahan dengan cinta itu… setelah berkali-kali dijatuhkan?. Apa yang harus diperbuat? Mencari cinta yang lain????? Ataukah menunjukan bahwa kita-lah hamba-Nya dengan CINTA TAK BERSYARAT. Subhanallah…. Sungguh inilah pertanyaan yang selalu berkecamuk dihati-ku tatkala lebih dari 7 gagal dan terus gagal…
Dan mungkin pertanyaan kita semua kawan…. “Rencana Allah PASTI yang terindah”.
Dengan semangat aku tuliskan berita ini, semoga bermanfaat dan mendatangkan berkah bagi yang membacanya. Sebuah untaian kata sederhana yang melejitkan makna yang tinggi (bagi-ku).
Ya Allah, bagi siapa pun yang kini sedang terjatuh… ku mohon angkat-kan Ia, hibur hati-Nya…sebagaimana Engkau sering menghibur-ku ketika aku terperosok dalam kesedihan.
Aku yakin, pasti ada yang lebih baik-lebih indah-lebih mempesona sehingga aku ditempat-kan disini… pasti hal itu sangat hebat, sampai-sampai Dia dengan tegas menghalangi-ku. Yah, aku yakin itu untuk sesuatu yang luar biasa.
Mungkin belum sekarang aku melihatnya, tapi saat itu pasti akan tiba. disaat mimpi bukan hanya sekedar mimpi, dan semoga saat itu aku masih termasuk hamba-Nya yang mengucapkan syukur.