“SIMKOM”
ini nama yang biasa kami sebut untuk matakuliah Simulasi Komputer. Matakuliah
ini kami ambil di semester 6, berbarengan dengan praktikumnya yang menggunakan
aplikasi Pro Model, Service Model, dan Matlab. Di dalam pembelajaran simulasi komputer kita
akan mempelajari banyak hal seperti Model Building, Model Verification, Simulation
Output Analysis, Comparing Systems, dan juga Simulation Optimization.
Kelima pembahasan ini baru diberikan
setelah ke-enam matakuliah sebelumnya selesai, yakni, Intorduction to simulation, system Dynamics, Simulation Basics,
Disrete-Event Simulation, Getting Started, dan Data Collection and Analysis.
Sebenarnya
kesemuanya ini memiliki saling keterkaitan yang sangat erat. Mari kita
berangkat dari model buiding, eitss
sebelumnya saya mau nanya dulu kira-kira sobat pembaca udah pada tau simulasi
itu apa belum? Kalo belum yuk kita review
dulu :D
“Simulasi adalah suatu representasi
kondisi dari suatu situasi, salah satu contohnya menggunakan model yang
digunakan untuk media pembelajaran, percobaan, atau training (Oxford American Dictionary,1980).”
Nah yang direpresentasikan disini
pada dasarnya adalah sistem. Contoh realnya kalo kamu mau bangun bisnis teh
botol, kamu udah punya pabrik dan peralatan semua sistem udah lengkap. Untuk
meminimalisir resiko yang terjadi saat eksekusi produksi biasanya banyak orang
make ilmu ini untuk memastikan semua hal akan berjalan dengan lancar. Tapi
bakal jadi masalah lagi kalo kita harus mensimulasikan sesuatu secara real time, alias ga pake bantuan
rekayasa kayak SIMKOM ini kita make aplikasi salah satunya bernama Pro Model.
Dengan adanya bantuan komputer (pro model) ini bakalan ngebantu banget
proses simulasi kita, mulai hemat dari costing,
timing, dan tentunya resiko gagalnya simulasi. Kan kalo di komputer gagal
mah gapapa, beda kan kalo udah langsung ke dunia nyata, bisa berabe. Hhe
Oke mari kita kembali lagi ke model building, aslinya sih model building itu adalah bagaimana kita
ngebuat sistem kompleks yang ada di kepala kita itu menjadi sebuah model, yang
tentunya ini bakalan didefinisikan ke dalam aplikasi untuk mengahasilkan output
sesuai yang diinginkan. Maka dari itu sudah selayaknya kita harus tau nih apa
aja sih pembagian struktur element dalam
model building.
Ada empat pembagian struktur element pada model building, yakni, entities,
location, resources, dan yang terakhir ada path. Pasti gampang banget ngemahaminnya yah? Karena emang definisi
dari tiap-tiap struktur element ini
emang ga jauh beda dengan arti setiap namanya. Dimana entities yah item yang diproses, sedangkan location adalah lokasi tempat proses berlangsung. Kemudian resources yah sumber daya yang digunakan
untuk memproses setiap item. Dan yang
terakhir adalah path, yakni jalur
yang digunakan untuk jalur setiap item maupun resources. Kalo mau kebayangnya saya contohin dengan model
building pada salon. Hayo tebak! Apa-apa saja yang dikatakan entities, location, resources, dan path?.
Gampang banget, pertama yang harus
kamu perhatikan adalah lihatlah salon tersebut sebagai kesatuan system, mulai
dari pelanggan-pelanggannya, pekerjanya, fasilitasnya, maupun yang lainnya.
Setelah kamu sudah mendefinisikan apa-apa saja yang yang terlibat ke dalam
system. Sekarang mari coba untuk
menetapkan setiap struktur elemennya. Yang pertama entities, dalam hal ini adalah pelanggan. Selanjutnya location, sudah tentu tempat salon
tersebut, mulai dari gedungnya, meja-mejanya, dan lain-lain. Kemudian resource, dalam hal ini adalah
perkerjanya, yakni kasir, admin, dan tukang krimbat dan pekerja-pekerja
lainnya. Dan yang terakhir path,
tebak apa pathnya? Pathnya disini jalur-jalur yang dilalui
oleh pekerja maupun pelanggan.
Kalo secara umum membangun model di
Promodel kita bakalan tau entities, location,
resources, path dan beberapa yang lainnya sangat tidak asing dalam
membangun sebuah model. Berikut ditunjukan pada gambar dibawah ini:
Nah
kalo ngeliat gambar in ada yang baru yah...kayak state, atribute,
aktivitas, event dll. Kalo disini
maksudnya atribut itu properti atau sifat dari suatu entitas. Sementara
aktivitas itu dapat diartikan sebagai kegiatan / tugas yang dilakukan entitas
dalam periode waktu tertentu, dapat juga dipandang sebagai tugas – tugas yang
dilakukan dalam sistem (baik secara langsung maupun tidak langsung) dalam
memproses entitas. Kalo event, suatu
kejadian (instan) yang dapat mengubah status system (variable state), dsb.
Biar
lebih jelasnya ini ada contoh tentang sifat dari element-element ini:
Kalo
kamu ngegunain aplikasi Pro Model,
pasti bakalan banyak banget fungsi teknis yang ngenuntun buat bikin sebuah
simulasi yang baik. Tapi yang harus digaris bawahi disini adalah kita musti mastiin
bahwa model sistem yang kita bangun itu bener-bener sudah sesuai.
Setelah kamu udah punya sebuah model
yang kamu bangun di konsep kamu, selanjutnya sangat penting buat kamu ngelakuin
yang namanya verifikasi dan validasi. Mungkin kalo kedengeren agak mirip-mirip
gimana gitu. Tapi sebenarnya keduanya beda loooh, mau tau bedanya? Lets cekidot.
Kalo verifikasi itu lebih
konsen serius untuk mengetahui apakah model tepat
atau sesuai dengan konseptual yang kita miliki. Sedangkan, kalo validasi itu digunakan untuk menentukan apakah model telah merepresentasi secara
akurat dengan
sistem
nyata.
Setelah verifikasi dan validasi oke, dan
output dihasilkan maka hasil tersebut harus dianalisis menganai output yang dihasilkan. Contohnya niiih,
salah satu asisten laboratorium baru saja membuat aplikasi pendaftaran online
praktikum di kampus kamu. Nah, sebelum mereka mengimplementasikan aplikasinya
maka asisten tersebut akan memastikan bahwa aplikasi atau system yang mereka
buat telah terverifikasi dengan menyesuaikannya dengan konsep yang mereka
rancang. Selanjutnya setelah aplikasi tersebut terverifikasi maka selanjutnya asisten
tersebut mengujicoba kepada user untuk mengetahui bagaimana tanggapan mereka
terhadap aplikasi tersebut. Apabila dari hasil suara user tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa konsep yang mereka buat telah merefleksikan keadaan nyatanya
maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut telah tervalidasi.
Sebenernya yang menjadi inti dari
analisis output adalah memulainya
dengan suatu hipotesis, dan output yang
di analisis harus berdasarkan data asli sehingga tepat untuk dijadikan bahan
analisis. Dan meskipun hasilnya bisa jadi berlawanan dengan hipotesa yang ada,
maka hal itu tidak masalah karena kesimpulan boleh juga memaparkan mengenai
pembuktian bahwa hipotesis tidak benar. Perlu diingat juga nih, Apabila
melakukan analisis output, maka bedakan terlebih dahulu antara terminating
simulation dan steady state simulation.
Terminating simulation adalah simulasi yang dijalankan dalam durasi waktu tertentu
saja karena adanya events yang menghentikan simulasi. Sementara steady state simulation bermakna bahwa
simulasi secara teori dapat diidentifikasi dengan tanpa perubahan prilaku
secara statistika. Berikut ini adalah
sebuah contoh sebuah system yang menggunakan jenis terminating simulation.
Sebuah bank
beroperasi mulai pukul 8.30 pagi dan tutup pada pukul 14.30 sore. Pada saat
buka, diawali dengan tidak ada nasabah dan sebagian teller dalam kondisi siap
melayani. Penghentian sistem dalam contoh ini adalah waktu simulasi hanya
dibatasi selama 480 menit. Kemudian tujuan simulasi dalah mengamati interaksi
antara nasabah dengan teller selama satu hari penuh, mencakup dampak inisial
awal berupa hanya sebagian teller saja yang siap dan dampak penutupan bank pada
sore hari.
Selain menganalisis output, kita juga butuh mengompare
system ato bahasa kerennya comparing
system. Disini intinya kita membandingkan sistem dengan terlebih dahulu
mendefinisi system tersebut dengan benar. Comparing system berbicara tentang
keandaa pada system input, proses,
dan output dengan analisis output-nya berupa fungsi lebih besar sama dengan, lebih kecil, lebih kecil
sama dengan, sama dengan, atau pun fungsi lebih besar. Di comparing system ini berarti kamu memanding system-sistem tertentu,
bisa dua system ataupun lebih dari dua system. Sebagai contoh sebuah pabrik
plastik memiliki layout seperti pada gambar sedang mempertimbangan 2 buah
metode yakni metode A dan metode B yang akan mereka terapkan.
Pada satu periode
waktu tertentu yang ditetapkan metode A menghasilkan keluaran sebanyak 100
entitas. Sedangkan dengan waktu yang sama pula, metode B sudah bisa
menghasilkan 110 entitas sehingga dalam hal ini metode B lebih baik dari pada
metode A. Namun tentu saja bukan hanya itu, evaluasi secara lengkapnya dapat
dipelajari di comparing system.
Jangan lupa juga nih untuk ngeoptimasiin
keadaan seperti apa yang paling optimum untuk system kita, ato biasa kita
bilang dengan simulation optimization.
Disini kita nge-kombinasiin beberapa variable
untuk diperoleh keadaan manakah kita bisa dapat hasil yang optimum. Kalo di
aplikasi Pro Model teman-teman akan
berkenalan dengan tools sim runner, ato ga dicoba trial and
error satu per satu.
Sebagai contoh,
masih tentang pabrik plastic tadi niih, anggaplah pabrik tersebut ingin
mengoptimalisasi keuntungan yang ia peroleh dari produksi plastik. Nah, untuk
mengoptimalisasi kalo dengan aplikasi Pro
Model misalkan maka kamu bisa melakukan trial
and error. Dengan mencoba menambah mesin misalkan, atau jam kerja, atau
jumlah tenaga kerja, atau mengkombinasikan waktu produksi, atau langsung dengan
analisis tools sim runner. Pada
tujuan akhirnya adalah bagaimana mengoptimalkan (dalam hal ini memaksimalkan)
keuntungan pabrik plastic ini. Owh yah, pengoptimalisasian tidak hanya dalam
hal keuntungan yaah, kamu juga bisa mengoptimalkan hal-hal lainnya sesuai
dengan kebutuhan kamu.
Dengan pengoptimalisasian diharapkan
simulasi model yang dibuat akan sesuai dengan ekspektasi kita, bahkan lebih. Nah
untuk ngemastiin apakah bener-bener hasil keseluruhan simulasi komputer itu
bagus... kamu bisa ngemastiin dengan pengolahan data statistik. Cari saja
secara survey misalkan, bagaimana performansi simulasi yang kamu buat apakah
sudah seperti yang kamu harapkan ato belum.
Oke Bro and Sist, saya pikir
sudah kita cukupkan dulu SIMKOMnya. Semoga ilmu ini bermanfaat untuk kita
semua. See you in next posting ;)