Pages

Ads 468x60px

Labels

Wednesday 10 January 2018

Tentang Hate Speech

Sekitar beberapa waktu lalu, aku ngescrol-scrol comments youtube di salah satu video (tentang Hate Speech di Media Sosial) dari Vloger Indonesia yang sedang naik daun di kalangan anak muda, Gita Sav. Ada satu comment berisi jabaran seorang netizan tentang Hate Speech yang menurut aku good sudut pandangnya.

Berikut adalah quote langsung dari tulisan netizen tersebut.
Wikipedia : Hate speech is speech which attacks a person or group on the basis of attributes such as race, religion, ethnic origin, sexual orientation, disability, or gender termasuk didalamnya racism. Namun yang paling penting untuk di garis bawahi adalah "ketika kita memberikan komentar atau menulis apapun di sosmed dan media internet lainya, tanpa kita sadari bahwa itu adalah ungkapan langsung dari hati kita tanpa di filter. Kalau kita berbicara langsung, otak kita masih mengontrol dan menyaring kata yang keluar dari mulut menyesuaikan dengan kondisi dan lokasi itu buat kita secure atau nggak setelah mengatakan hal itu. Kalo orang ketik kan ngk ngomong. Memang Betul, Berkatalah "yang benar" walau pahit. "Yang benar" dimaksud adalah sesuai Dengan atauran, norma,dll bukan sesuai nafsu kita, filosofinya. Kalau Batu kita hantam dengan batu dua duanya akan pecah. Hantamlah dengan air yang lembut, tenang, flow maka ia akan lunak sendiri walau memakan proses yang lama. Namun ingat, Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang dapat mengubah manusia lainya. Kamu bisa memenjarakan raganya namun tidak hatinya. Hanya Tuhan dan dia sendiri yang dapat mengubahnya, dan menasehati orang lain lebih gampang daripada menasehati diri sendiri. (Teuku Ehsan in Youtube)

Yup sejalan dengan quote ini, benang merahnya aku setuju bahwa dalam menghadapi perbedaan bukan mesti di salahkan secara terbuka apalagi dengan bahasa yang kasar. Sebaiknya malah tidak disampaikan di tempat public, apalagi media sosial adalah tempat di mana unlimited orang punya akses untuk dapat mengetahui hal tersebut. Beragam orang ada di sana, bisa ada yang ikut "mem-bully rame-rame" atau bahkan mungkin lebih buruk. Jadi kita sebaiknya cermat untuk menyampaikan saran dengan bahasa dan tempat yang tepat.