Pages

Ads 468x60px

Labels

Friday, 27 February 2015

OPEN RECRUITMENT 2015 JGC INDONESIA

Established in Tokyo in 1928, JGC Corporation is one of the world’s leading international EPC contractors.  Originally known as Japan Gasoline Co., JGC’s initial goal was to construct and manage an oil refinery on the Pacific coast of Japan, but when the project ran into difficulties, the company shifted focus and became the Japan’s first engineering firm.
Since then, JGC has left its mark on over 20,000 hydrocarbon-related EPC projects the world over, with highly advanced engineering technologies and excellent project management leading to repeated large scaled success. Currently, JGC counts itself among the big four EPC contractors for liquefied natural gas (LNG) projects worldwide, and is also moving beyond the hydrocarbon industry with work on pharmaceutical plants, food processing plants, water treatment plants, industrial plants, information technology, power generation, and many others.  Whatever, wherever the business, JGC adheres to its motto: Engineering for the Quality of Human Life.
From the time of its establishment through the 1950’s, JGC gathered experience working on oil refinery construction and modernization within Japan.  Then, in the 1960’s, the company began to extend its business overseas, with refinery construction projects in Peru, Argentina and Venezuela.  Starting in 1965 with the opening of its first overseas office in Seoul, JGC embarked on a program of global expansion, moving into markets in China, Southeast Asia, South America, North Africa, Eastern Europe, and beyond.  JGC Group now operates in 21 countries on four continents, with 14 affiliates and 32 subsidiaries, including PT JGC Indonesia.
Petroleum started the wheels of the Industrial Revolution and dramatically changed the dynamics of human civilization.  At all times, JGC maintains a high level of attentiveness to the latest trends in the petroleum industry.  But as society, industry and business continue changing at an accelerating speed, the company is now directing its efforts toward achieving a sustainable society.  With excellent technologies and knowledge in energy fields such as oil, gas, coal, biomass, and nuclear power, JGC has been actively promoting alternative solutions including natural gas, underground storage of carbon dioxide, commercialization of super-heavy oils, and the development of clean fuels.  In response to the diverse needs of its clients, JGC is determined to go beyond the capabilities of conventional engineering contractors, investing in businesses such as resource development, power generation and water processing.  Looking into the future, JGC plans on transforming itself into a standout engineering enterprise which can contribute to resolving the wide array of issues confronting our ever-changing society. JGC Indonesia is one of subsidiary of JGC Coorp.
Established on September 6th, 1974 as PT Pertafenikki Engineering (Pertamina, Far East Oil Trading Co. and Nikki Kabushiki Kaisha), our partnership deeds are to contribute to high technology strategic facilities to start the development of Indonesia, which includes expertise, network, financial support and profound understanding of Engineering Process in refineries and chemicals engineering. Now the name is JGC Indonesia.
We are looking for: Laboratory Technician 
Qualification:
Male or Female.
Diploma or Bachelor Degree from Chemical Analyst.
Having experience working for laboratories, especially for oil test.
Ready to work on site.
Good oral and written English.
Computer literate (MS Office, MS Project and related software).
Excellent leadership, attitude and team work mindset.
Please send your application and CV to :
engineering.recruitment@jgc-indonesia.com
Please quote applied POSITION TITLE in the “subject” line

Wednesday, 18 February 2015

IPK Gede Tanpa Mencontek

Kadang jujur itu membawa rasa sakit,
Sakit disaat melihat kecurangan menggeliar sementara tanpa ada yang tau kecuali Allah seseorang tersebut menjaga diri untuk jujur.
Jadi inget Saat zaman ujian kuliah OR 1, kuliah tersulit yang aku alami. Cuma pasrah ngeliat lembar ujian tanpa bergeming. Tidak terpikir sedikit pun mengikuti riuhnya kelas yang sudah saling mencontek. "Aku siap ga lulus, asal lulus dihadapan-Nya sebagai orang yang jujur"-ungkap ku menguatkan diri meski mata sudah berkaca-kaca.
Atau zaman ujian kuliah PDD (Product Design and Development) kalau tidak salah, yang dosennya salah satu dosen teliti sejagad kampus ku. Sekelas kompak bawa contekan di bawah kursi, kompak karena kami merasa berhak melakukan itu. Tapi alih-alih melihat contekkan yang sudah prepared dibawah kursi seperti teman-teman lainnya. Aku malah nangis sebelum ujian, merasa bersalah "kenapa bisa aku berniat seperti itu?". Dan contekkan itu ga jadi digunakan. Biarlah kalo konsekunsinya nilai D atau E, dari pada di hati mengganjal.
Kalau starting untuk mendapat nilai di ijazah saja sudah palsu, bagaimana ijazah ini pantas disubmitkan sebagai "ijazah dengan nama ku". Bagaimana nasib keberkahan selanjutnya dari ijazah tersebut.
Kadang menghakimi diri, kenapa harus menjadi yang "bukan mainstream". Cari nilai versi mudah lebih gampang dengan nyontek, fikir negatif ku sempat menghinggap. Dan jawabannya "Justru disana spesialnya, di balik itu ada keberkahan berlimpah". Nasib baik akan mengikuti orang yang bersabar dalam kebaikan.
Daya ingat jangka panjang terhadap suatu materi perkuliahan lebih panjang, karena aku mempelajarinya melalui proses (bukan nilai instant). Next time saat aku mengalami experience nyata tertentu aku bisa beranalisis mengaitkannya dengan teori, karena saat membaca hal tersebut masih terecord sebagai informasi.
Aku puas dengan berapa pun nilai ku, karena it is my best effort
Bahkan pernah aku mengkomen dosen untuk mengubah nilaiku, karena beliau memberi ku nilai yang lebih tinggi dari nilai asli ku. Kelihatannya beliau salah memeriksa kunci jawaban. Sekalipun nilai semakin kecil, namun tetap terasa melegahkan. Karena aku bisa tau sebarapa paham aku dengan perkuliahan tersebut.
Sekalipun bukan berada lagi di perkuliahan tertentu (semester sebelumnya), Inshallah masih mempunyai gambaran tentang perkuliahan tersebut. Atau ada mata kuliah yang masih terlekat konsep berfikirnya di kepala. Atau ada yang masih teringat setidaknya sekilas mengenai bab-bab yang dibahas di dalam text book mata kuliah tersebut. Dan hal tersebut kecil kemungkinan bisa kita dapat kalau hidup bergantung pada contekkan dan jawaban instant. 
Ada yang bilang "nilai ga penting untuk karir". Yah benar!, kalau gitu kenapa kamu kudu nyontek kan. 

"‪#‎IPK‬ gede bukan segalannya, tapi bagaimana cara kita mendapatkan #IPK tersebut adalah segalanya."

Sometimes justru ada company yang meng-interview karyawannya dengan menanyakan beberapa matkul (mata kuliah) terkait. Nah bagi si penggemar nyontek, tentu ini akan jadi nasib buruk mereka. Meskipun ada perusahaan yang menjadikan nilai sebagai kunci masuk ke perusahaannya. Contohnya, perusahaan Schlumberger (service oil & gas), diperusahaan ini mempersyaratkan applicant dengan minimum IPK 3,00. Itu artinya, kalo kamu belum punya nilai ini sudah pasti ditolak saat tahap awal. Namun saat masuk tahap selanjutnya, biasanya nilai sudah diabaikan. Kamu akan dituntut untuk menunjukkan skill nyata kamu, atau beragam test lainnya.

Mahasiswa dengan mental pencontek akan cenderung terbiasa mendapatkan kemudahan. Ini jadi efek negatif saat mereka di dunia kerja yang kompetitif. Disanalah budaya secara tak langsung akan mengganggu keterlanjutan karir. 
Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi kalau "pemilik-pemilik ijazah palsu" (pencontek) tersebut masuk ke dunia pemerintahan. Sangat dikuatirkan kalau mental berlaku curang akan memudahkan mereka untuk melakukan praktik korupsi (Nauzubillah). Itulah sebabnya prilaku mencontek saat Ujian (Kuis, UTS, atau pun UAS) sangat dikecam para dosen. Salah satu alasannya adalah mencegah hal tersebut menjadi watak mahasiswa. 

Toh dengan ‪#‎Tanpa‬ mencontek, #IPK kita tidak akan menjadi buruk. Jika belajar serta berdo'a dengan bersungguh-sungguh.

Say No to ‪#‎Mencontek‬ yuk, Para mahasiswa. grin emoticon
Say Yes to #IPK Gede #Tanpa #Mencontek


(Picture Source: FB Majalah Ummi)



*Wallahu 'allam bishawwab

Saturday, 14 February 2015

Biaya Hidup di Jepang Tahun 2012 by FB Japanesse for all


memang benar biaya hidup di jepang tergolong sangat mahal. untuk tiap2 kota di jepang relatif bervariasi biaya hidupnya, walaupun gak terlalu menyolok. seperti misalnya biaya hidup di tokyo akan berbeda dgn di osaka, tapi tentu aja gak terlalu mencolok kok.
1. biaya tempat tinggal (40.000-60.000 yen)
umumnya biaya apartemen di daerah tokyo itu sekitar 60.000/bulan yen untuk ukuran standar (1 ruangan dgn kamar mandi & toilet). ada juga yg lebih murah dari itu, tapi tentu fasilitasnya juga kurang. dan ada juga yg lebih mahal dari itu dgn fasilitas yg lebih wah! tapi kalo tinggal di asrama sih bisa lebih murah, sekitar 10.000-20.000 yen.
2. biaya makan (20.000-30.000 yen)
untuk gaya hidup normal (daging, ayam, telor) bisa menghabiskan uang sekitar 30.000 yen/bulan. tapi kalo bisa masak sendiri lebih bagus, karena akan lebih murah. dan ada beberapa jenis makanan yg justru harganya lebih murah daripada di indonesia.
berikut beberapa harga makanan di jepang:
daging=1000yen/kilo.
ayam=500 yen/kilo.
telor=120 yen/pack isi 10 butir.
sayuran=300 yen/pack.
susu=180 yen/pack 1 liter.
minyak goreng=378 yen/1,5 liter.
yogurt=150 yen/450 gr.
3. biaya transportasi (10.000-15.000 yen)
biaya transportasi di jepang mahal banget. untuk beberapa kota besar, biaya bis berkisar 200-250 yen, dan ada yg pake sistem jauh-dekat = 200-220 yen. untuk kereta minimalnya 120-150 yen. untuk biaya transportasi normal sebulan berkisar 8000-10.000 yen. kalo kamu bepergian lebih sering lagi, maka biaya ini bisa lebih mahal lagi, bisa sampai 15.000 yen/bulan.
4. biaya listrik dan gas (10.000 yen)
biaya ini normalnya bisa menghabiskan uang sekitar 10.000 yen/bulan. tapi sebenernya ini masih bisa ditekan, apalagi kalo kamu cuma hidup sendiri. listrik di jepang pake jenis tegangan yg 110 volt. berbeda dgn indonesia yg pake 220 volt.
5. biaya telepon (5000-8000 yen)
untuk telepon dalam negeri sebulan bisa mencapai 5000 yen(udah termasuk abonemen sebesar kurang lebih 2000 yen). terus ada juga kartu telepon internasional untuk telepon ke indonesia yg harganya 3000 yen untuk durasi bicara 2 jam.
6. biaya kesehatan dan lain-lain.
biaya tak terduga seperti misalnya kesehatan bisa mencapai 5000-10.000 yen/bulan. untuk biaya berobat biasanya akan dicover oleh pihak asuransi (jika kamu termasuk penerima beasiswa yg ada fasilitas tunjangan kesehatannya), dan kita hanya akan bayar 30% aja dari total biaya pengobatan.
nah... secara garis besar biaya hidup di jepang (tidak termasuk uang kuliah) dengan rincian di atas bisa dibagi dalam beberapa kategori:
1. gaya hidup irit: total 55.000 yen/bulan (asrama/apartemen dgn sharing berdua sama temen = 20.000 yen, makan = 20.000 yen, transportasi = 5000 yen, air listrik gas = 5000 yen, tak terduga = 5000 yen). nggak beli makanan di kantin, jarang bepergian, tinggal di asrama sekolah, atau apartemen yg fasilitasnya kurang (gak ada kamar mandi & toilet).
2. gaya hidup hemat: total 95.000 yen/bulan (asrama/apartemen murah = 45.000 yen/bulan, makan = 25.000 yen, transportasi = 5000 yen, air listrik gas telepon = 15.000 yen, tak terduga = 5000 yen).
3. gaya hidup normal: total 120.000 yen/bulan (apartemen 60.000 yen, makan = 30.000 yen, transportasi = 10.000 yen, air listrik gas telepon = 15.000 yen, tak terduga = 5000 yen).
itu dia gambaran singkatnya....
mudah2an bisa membantu kamu yang akan melanjutkan sekolah di jepang, atau tinggal di jepang...!
Ryuk


Source: FB Japanesse for all

Thursday, 12 February 2015

BEDA ORANG GOBLOK DAN ORANG PINTAR (oleh: BOB SADINO)


Versi Bob Sadino:

"Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain."
- Bob Sadino

"Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka dapat melihat kesuksesan saya karena hasil kegilaan saya."
- Bob Sadino

"Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnya tidak ada satupun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma  punya 1 ide, dan itu jadi kenyataan."
- Bob Sadino

"Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah syukur saya!"
- Bob Sadino

"Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif."
- Bob Sadino

"Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar."
- Bob Sadino

"Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu."
- Bob Sadino

"Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak pernah mikir.. melangkah saja, ngapain mikir kan cuma selangkah."
- Bob Sadino

"Orang goblok itu nggak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah."
- Bob Sadino

"Orang pintar maunya cepet hasil, padahal semua orang tau itu impossible! Orang goblok cuma punya 1 harapan: hari ini bisa makan."
- Bob Sadino

"Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok berjuang keras untuk sukses biar bisa bayar para pelamar kerja."
- Bob Sadino






Source Picture: twitter.com
Source Article: google.com