Pages

Ads 468x60px

Labels

Tuesday 8 April 2014

Sorong Enjoy Internet, Setitik Mimpi Seorang "Putri Daerah" Papua

Akhirnya, Alhamdulillah sudah lebih dari 2000 anggota di group facebook forum jual beli sorong saat ini. Awal ngebentuknya karena sebelumnya ada komunitas group Sorong yang saya bergabung dengan niat buat tau kabar kampung tercinta (Sorong) kok malah penuhnya dengan tawaran barang-barang dagang. Jadi saya berfikir kenapa ga ditempatkan sesuai kebbutuhannya saja.
Yang mau jual-beli yah ke group yang memfasilitasi itu...
Yang mau cari info Sorong yah bener-bener bakal dapat info sesuai dengan group yang ia datangi..
Ide nya sederhana, dan sudah banyak dibuat di banyak kota... Awalnya cuma puluhan pengguna, ratusan, dan sekarang sampe akhirnya ribuan. Berharap semua keperluan jual-beli warga Sorong bisa terpenuhi disini.
Alhamdulillah sekarang jadi banyak group yang juga ngediain pusat komunikasi untuk jual beli.
Then... Kenapa saya buat ini?
dulu sekitar 2011 saya pernah diketawain dengan seorang yang mendengar gagasan saya tentang penetrasi internet di Sorong, Papua Barat. Ide itu saya garap salah satunya juga untuk ngujudin mimpi saya yang juga tertuang dalam sebuah lomba nasional TIK (Telekomunikasi Informasi dan Komunikasi) yang saya ikuti waktu itu. Cuma bisa terdiam, dan yakinin dalam hati kalo someday kampung halaman ku juga bakalan punya fasilitas yang lengkap untuk ini.
Tapi saya kagum, karena cukup sekitar 2 atau 3 tahun kemudian semua perubahan itu terlihat. Sekarang masyarakat Sorong bukan hanya ngegunain internet sebagai sarana bersosialisasi saja, terbukti sistem sederhana ngejual produk lewat facebook kemudian membelinya. Atau mencari barang via facebook bukan menjadi hal yang ditakutkan.
"Push by demand"
Kalau masih ada yang berfikir infrastruktur teknology itu impossible untuk kita. Saya percaya itu sudah ga berlaku lagi. Bayangin aja banyak negara maju yang bahkan cuma "secuil" tanah bisa menjadi negara high tech, padahal untuk kebutuhan primer saja sepertinya itu seharusnya relatif lebih sulit tapi mereka bisa punya fasilitas secondary needs yang keren. Begitu juga Sorong, tetep masih "kekeh" kalo Sorong juga bisa. Gejala push by demand sama teknologi ini yang saya percayai "sulit atau gampang" bakalan ngemacu daerah ku bisa punya infrastruktur teknologi yang lebih dari standar.
Saya kaget, ada seorang rekan di group facebook FJB-Sorong yang nanya:
"ngepost digroup ini bayar ke siapa?" *(kurang lebih seperti itu)
dan saya bilang:
"gratis"

Itu artinya ada sinyal yang nunjukin sekarang warga Sorong udah percaya untuk transaksi by internet. Ada rasa percaya bahwa internet bakalan ngeberi value added untuk nya.
Saya senang, terlepas dari apapun... poinnya berarti warga Sorong punya daya tarik yang tinggi pada internet. Dengan beriringannya daya tarik ini bakalan ngedorong penetrasi internet, dan bakalan menggiring pemerintah untuk percaya berinvestasi lebih untuk infrastruktur TIK untuk kita.
Memang di saat sudah banyak daerah punya banyak pengalaman dengan ini, daerah kita masih relatif lebih kurang. Tapi bukankah internet adalah salah satu cara untuk wujudin masyarakat informatif, yang diharapin pada akhirnya ini bakalan ngembangin "pengetahuan daerah" untuk mandiri dan sustain dengan kekayaan alamnya.
Saya yakin banget, kalau pemerintah termasuk banyak orang percaya kalau wilayah kita adalah wilayah kaya. Bayangin aja berapa banyak kekayaan alam Papua (khususnya minyak dan gas) yang punya kontribusi untuk pendapatan negara. *(yah meski masih di kuasai non-Indonesia). Yang bakal mempertahankan dan tau betul tentang keadaan kita tentu kita sendiri, jadi ngembangin masyarakat informatif bukan sekedar menjadi investasi infrastruktur yang terlihat tapi juga investasi pengetahuan yang tak terlihat. Kalau masih banyak profesor pintar dari luar negeri yang enggan ke pulau kita walau akan digaji tinggi. It doesn't matter. Internet bakalan nyajiin "apa yang kamu mau". *(kalau dipakai buat yang positive)
Kalau zaman tahun 2009 kita harus bayar warnet sekitar Rp.10.000 *(kalau ga salah ingat) per jam, sekarang saya dengar sudah ada free wifi di beberapa spot. Atau setidaknya PT. Telkomsel masih dengan penuh sukacita mau nginvest untuk sediain kami 3G internet, at least buat ngenet di handphone. Gapapa lah, toh semuanya memang butuh proses.
Semua sedang berjalan kesana walau memang untuk investasi gede masih belum bisa dalam waktu cepat. I believe kalau kita juga bakalan jadi daerah high tech. Di mulai dari budaya akses internet, kepercayaan untuk make buat bantu kegiatan business, belajar dan cari tau. Daerah dengan alam kaya, kalau di poles dengan pengetahuan, akses banyak tempat, government yang bersih. Maka saya yakin, next time bukan lagi pada urbanisasi ke jawa, tapi warga Indonesia malah berbondong ke Pulau Papua.
#Sorong Enjoy Internet

2 comments:

  1. Apa karena faktor "facebook" nya Mbak.
    Tapi saya apresiasi sisi internet di sorong ditulisan ini.
    Sepertinya siap2 bangun sorong stlh ini...(y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, memang harus dimulai dari yang "lumrah" dulu (facebook) :)
      lama kelamaan saat culture udah kebentuk, InsyaAllah penggunaan internet bakalan lebih meningkat lagi. Idealnya banyak media yang ngebuat seluruh aspek bakalan bisa didukung sama internet. Cuma segala sesuatu kan memang butuh proses, aku pernah penelitian di daerah dalem kab. Bandung..Mereka baru lumrah notabene hanya untuk fb, tapi ga/kurang tau fungsi internet lainnya apa lagi komputer (karena ngakses fb dari hp). Padahal akses untuk bisa punya fasilitas internet di sana relatif lebih mudah. Itu artinya, emang fasilitas bakalan nothing kalo juga ga ada demand (push by demand). :)

      Delete