Jakarta adalah pusat bisnis di Indonesia. Banyak sekali masyarakat di sekitar Jabodetabek yang berprofesi sebagai karyawan di berbagai perusahaan baik swasta, BUMN, mau pun kepemerintahan. Di tulisan blog kali ini, saya akan menjabarkan biaya transportasi umum setiap bulan bekerja untuk jalur Jakarta Timur ke Jakarta Selatan. Case perhitungan ini diambil dari pengalaman pribadi saya yang tinggal di Jakarta Timur (tepatnya di Pondok Kelapa) dengan posisi kantor di Jakarta Selatan (tepatnya di Cilandak).
Sebagai informasi di sekitaran Jabodetabek terhubung beragam jenis transportasi umum, yakni:
- Busway Transjakarta
- Busway Transjabodetabek
- Bus Antar Kota
- Metromini
- Angkot
- Taxi
- KRL Commuterline
- MRT
- Ojek Online (Go-jek/ Grab-bike)
- Mobil Online (Go-car/ Grab-car)
Dari segi kecepatan gerak per km, janis transportasi yang paling tepat adalah MRT. Namun sayang nya lintasan MRT sekarang masih sedikit jadi bisa dikombinasikan dengan Ojek Online untuk mencapai daerah yang dituju dengan waktu secepat-cepat nya.
Untuk karyawan wanita (karyawati) yang kerja full day (8 jam sehari) yang tinggal di pinggiran jakarta & bekerja di pusat jakarta, meskipun keluar (pulang) kantor jam 4 atau jam 5 sore akan sangat tidak masuk akal bisa sampai rumah sebelum matahari terbenam. Maka sangat penting juga untuk memprioritaskan keamanan & kenyamanan dalam perjalanan pergi-pulang bekerja. Makadari itu beberapa opsi kendaraan yang menurut saya cukup aman & nyaman adalah dengan MRT, Busway, Ojek Online, &/atau Mobil Online.
Saya biasa menggunakan kombinasi kendaraan MRT, Busway (baik Transjakarta/ Transjabodetabek), & Ojek Online. Alasan nya Busway realtif aman dari pencopet, drivernya tidak ugal-ugalan di jalan, nyaman karena menggunakan AC, ekonomis, dan setidak nya masih lumayan ada tempat duduk yang tersedia. Meskipun jalan nya lebih lambat karena tetap bisa terkena macet & terlalu mengikuti SOP laju kendaraan. Untuk mengakselerasi kecepatan, saya lanjutkan perjalanan menggunakan MRT. Karena beruntungnya halte busway sudah banyak yang terintegrasi dengan stasiun MRT. Di stasiun MRT juga bersih, modern, dan banyak fasilitas (termasuk mini mart & mushala). Saya selalu menikmati momen transit di staiun MRT, karena jadi kebawa suasana saat bekerja di jepang dulu. Dan Ojek Online adalah pelengkap segala kebutuhan. Karena sangat fleksibel, bisa dipesan dari mana pun. Dan lumayan cepat, jika sedang tidak macet. Contohnya, jika saya merasa kelamaan menunggu busway maka langsung saja order Ojek Online. Atau jika saya tidak tahu cara menuju ke alamat yang saya cari maka langsung saja order Ojek Online. Sesimpel itu!. Tarif nya "so-so", tidak murah tapi tidak juga mahal. Ketimbang waktu saya tertukar untuk nyasar-nyasar cari alamat atau menunggu ketidakpastian busway yang tidak nongol-nongol.
Berikut ini rincian biaya pergi-pulang bekerja saya dengan rute Pondok Kelapa - Jakarta Selatan,
A. Pergi Kerja,
- Rumah ke halte Busway Transjabodetabek terdekat (di Tol Jatibening) dengan Ojek Online: Rp 12,000;
- Dari Pintu Tol Jatibening ke tujuan MRT Senayan dengan Busway Transjabodetabek (rute Block M): Rp 16,000;
- Setelah turun di stasiun MRT Senayan, saya lanjut mengambil MRT (rute Lebak Bulus) untuk turun di stasiun MRT Fatmawati: Rp 9000;
- Hanya dalam 14 menit sudah sampai di stasiun MRT Fatmawati. Posisi stasiun sudah dekat gendung kantor saya, maka ada 2 opsi. Bisa naik Ojek Online, atau jika saya santai bisa dengan hanya berjalan kaki. Tapi saya biasa lebih sering lanjut pesan Ojek Online yang banyak mangkal tepat di samping stasiun. Jadi Ojek Online dari stasiun MRT ke kantor: Rp 10,000;
B. Pulang Kerja
- Dari kantor ke stasiun MRT terdekat (MRT Fatmawati) dengan Busway Transjakarta yang selalu lewat samping kantor: Rp 3,500;
- Di Stasiun MRT Fatmawati saya ambil MRT (rute Bundaran HI) untuk turun di stasiun MRT Senayan: Rp 9000;
- Setiba di stasiun MRT Senayan saya biasa istirahat shalat magrib dulu jika sudah keburu azan magrib. Namun jika belum, saya langsung menuju ke luar stasiun untuk menyetop Busway Transjabodetabek (Rute Bekasi atau Pintu Tol Jatibening) untuk turun di jatibening: Rp 16,000;
- Sesampai di jatibening akan ada mushala kecil yang bisa digunakan untuk shalat magrib, jika belum shalat. Lalu setelah itu saya melanjutkan perjalanan dengan Ojek Online untuk tujuan ke rumah: Rp 12,000;
Maka total biaya pergi kerja saja adalah Rp 40,500;/ sekali jalan pulang.
Jika ditotal makan biaya per sekali jalan pergi dan pulang adalah Rp 47,000; + Rp 40,500; = Rp 87,500;. Dengan asumsi satu bulan adalah 4 minggu kerja. Dan 1 minggu kerja adalah 5 hari kerja. Maka satu bulan kerja terdiri dari 20 hari kerja (paling minimal). Maka selama satu bulan kerja diperlukan Rp 87,500; x 20 hari = Rp 1,750,000; untuk biaya transportasi bekerja.
Nah yang menggelitik adalah kira-kira biaya transportasi ini berapa persen dari gaji karyawan mayoritas di jakarta nya ya. Atau apakah ada tunjuangan transportasi sejumlah ini dari perusahaan tempat bekerja. Selamat mencari nafkah di Ibu Kota & Semoga berkah!.
0 comments:
Post a Comment