5 Bulan lalu, saya di-PHK oleh kantor & di bekali beberapa jumlah uang. Tidak banyak, namun Alhamdulillah bisa untuk memenuhi beberapa kebutuhan. Dan sisa dari pengeluaran kebutuhan itu masih ada 20 Juta. Saya bingung, mau diapakan uang sisa ini. Kalau ditabung berupa uang, saya prediksi akan gampang "menguap" nya. Yang ujung nya entah ke mana uang di rekening akan habis juga. Ya maklum, saya selalu berfikir keluar ini keluar itu penting jadi malah lupa kalau dana itu akan berguna di masa depan - bukan masa sekarang. Ada 2 pilihan paling cocok dalam benak saya, tanah atau tidak emas. Kalau tanah, apakah uang segitu cukup. Kalau emas, bisa sih. Tapi harga emas kan lagi tinggi, kayak nya engga bijak kalau saya beli di saat harga nya tinggi. Dan kebetulan saya juga sudah punya lumayan jumlah aset dalam bentuk emas.
Saya berusaha mencari tanah yang masuk budget segitu di kampung kelahiran saya, Sorong (Papua Barat). Ketemulah saya pada suatu info, ternyata ada tanah yang lokasi nya di daerah berkembang di sorong namanya aimas. Dan pasaran tanah termurah di sana untuk satu kavling butuh 50 juta. Kurang dong dana saya yang masih 20 juta. Tapi saya ga mau tahan uang panas ini berupa cash aja lama-lama. Karena sifat dana cash yang menurut saya gampang "menguap".
Kebetulan ada kakak kandung (almh.) mama saya yang sedang menjual tanah nya, beliau punya banyak tanah dengan beragam tipe & harga. Salah satu tanah nya ada di dalam perumahan, lokasi nya cukup strategis. Pasaran nya 1 kavling 50 juta. Saya pun coba berkonsultasi dengan adek kandung (almh.) mama saya (karena saya akrab sama beliau), apakah mungkin saya bisa negosiasi ke tante saya yang lagi jualan tanah tersebut untuk saya beli 1/2 kavling nya saja. Karena dana sisa pesangon saya ada 20 juta & lebih mudah untuk menggenapkan 25 juta. Saya mau punya tanah pertama, sekaligus buat kenang-kenangan dari perusahaan tersebut anggaplah.
Beliau menyarankan saya untuk lengkapi dana nya jadi 50 juta jika mau membeli tanah tante tersebut. Karena tidak bisa dipecah. Namun beliau Alhamdulillah malah menawarkan tanah nya saja yang saya beli sesuai budget tersebut. Karena posisi tanah adek nya mama ini, bersebelahan dengan tanah 1 kavling yang saya maksud. Dia mengerti niat saya bagus membeli tanah, agar uang tidak habis sia-sia. Alhamdulillah saya dikasih juga tanah 1/2 kavling, sesuai budget saya 25 juta. Pikir saya tanah 110-an m2 juga bisa kok dibangung rumah nyaman, yang penting dekat dengan keluarga besar. Kalau pun belum mau ditempati, bisa dikontrakan atau disewakan.
Okay, deal lah saya dengan angka 25 Juta tersebut. Alhamdulillah dapat luas tanah sekitar 110-an m2, yang belakangan ditambahin sama bibi jadi 170-an m2. Saya berencana akan membangun rumah tingkat minimalis untuk size tersebut. Buat tempat kami tinggal saat berkunjung ke Sorong pada masa libur panjang. Saat lagi tidak di Sorong, bisa di-sewakan ke mahasiswi-mahasiswi di sekitar situ yang datang dari luar daerah untuk berkulah di UNIMUDA. Universitas swasta terbesar di Papua Barat yang terletak di sekitar situ.
Jadi saat ini tanah seharga 25 juta tersebut di-buy back, dan saya diarahkan untuk beli ke kakak nya which is dengan harga sama namun dapat 1 kavling full. Letak lokasi nya pun lebih dekat lagi ke universitas (UNIMUDA) yang saya target tersebut. Letak tanah lokasi baru ini ada di satu lorong samping UNIMUDA, dan ada 3 saudara juga yang punya tanah di kawasan tersebut. Jadi Alhamdulillah saya juga masih tetap bisa punya lokasi yang tetanggaan dengan saudara-saudara sendiri. Untuk 1 kavling tanah di situ, harga pasaran nya adalah 75 juta. Jadi uang 25 juta yang saya investasikan sudah tumbuh 300% hanya dalam 5 bulan. Alhamdulillah, so big deals banget.
Uang yang kita investasikan di tanah bisa naik berkali lipat, tanpa diduga. Memang bukan aset yang sangat cair, tapi jika ada uang mu yang tidak urgent buat dipake. Mending dibelikan tanah, jangan ditabung saja. Karena kalau ditabung akan sangat rentan untuk dibelanjakan buat ini-itu yang akhir nya ga jadi aset apa-apa. Tetapi kalau dibelikan tanah, tanah itu ke depan nya bisa dibangun property pribadi atau mungkin bisa juga untuk capital gain dengan diperjual-belikan di kemudian hari saat harga nya menarik. Fyi ada salah satu tante saya yang beli tanah murah seharga 50 juta - bentuk nya hanya kayak ladang biasa - tapi tanpa diduga 9 bulan kemudian dibeli orang dengan harga 250 juta (500% kenaikan).
Menarikan?, semoga meng-inspirasi untuk terus berinvestasi tanah.