Pages

Ads 468x60px

Labels

Friday 10 November 2017

3 Gambaran Umum Jurusan Teknik Industri Itu Belajar Apa Sih?

Dear sahabat pembaca, Hari ini aku mau nulis bebas dulu yah..
Yah jadi dari sekian banyak tulisan di blog ini, yang paling banyak pertanyaan masuk ke email ku adalah masih seputar Jurusan Teknik Industri (TI), Telkom University (almamater ku), dan experience belajar.

Maka kali ini aku coba menulis "secara umum" yang merupakan rangkuman jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu yah. Semoga saja bermafaat karena mayoritas dari penanya biasanya kelas 3-an SMA yang mana aku juga pernah merasakan kebingungan yang sama pada masa itu.
Meskipun pada tulisan ku sebelumnya (http://dedewahyunisetiawati.blogspot.co.id/2017/10/start-menulis-lagi.html), kan aku bilang akan membuat tulisan-tulisan dengan tema yang baru (tidak dunia kampus) tapi (kalau diperhatikan) why not menulis ini kalau bisa bermanfaat buat yang membaca. Apa lagi informasi seputar ini masih banyak dibutuhkan meskipun tulisan utamanya (http://dedewahyunisetiawati.blogspot.co.id/2014/07/7-alasan-saya-beruntung-masuk-teknik.html) sudah 4 tahun yang lalu.

Hanya saja yang perlu di-notes, ini berdasarkan experience aku berkuliah (dari tahun 2010-2014) di TI Telkom University yah.. jadi "mungkin saja" akan berbeda untuk universitas lain.

Ini dia 3 Gambaran Umum Kuliah di Jurusan Teknik Industri:


1. Bukan 100% mahasiswa belajar ilmu sains

Meskipun jurusan teknik sangat identik tapi pelajaran berbau sains seperti Fisika, Kimia, Matematika, dan semua pelajaran turnan-nya, namun khususnya jurusan teknik industri (TI) bukanlah 100% akan belajar itu-itu saja.
Di awal-awal semester kita akan dihadapkan dengan ilmu sains dan turunannya, seperti kalkulus, fisika dasar, kimia, statistika dan beberapa mata kuliah lain yang lumayan "menakutkan" buat sebagian mahasiswa yaang tidak suka hitungan atau pun ilmu pasti.
Namun mata kuliah seperti ini semakin lama akan di-imbangi dengan beragam jenis mata kuliah lain yang berupa perkenalan beberapa sub-bidang dari ke-teknik industrian. Dan perlu diketahui bahwa salah satu dari sub-bidang TI ada juga yang berfokus ke manajemen nya. 
Pada semester menjelang pertengahan adalah masa transisi dimana kita diberi berbagai pengenalan/dasar dari sub-bidang tersebut. Situasi belajar kita akan imbang, tidak hanya ilmu pasti tapi juga ilmu teknis dasar. Akan banyak praktikum yang membuat mahasiswa semakin punya gambaran pada bidang yang nanti akan ditekuni.
Masuk ke semester-semester akhir, kita akan diminta memilih bidang atau istilahkan Keprofesin (keprof.) untuk ditekuni. 
Saat itu aku memilih yang manajemen. Dan bisa bilang matakuiah ku tentang ilmu pasti sudah mulai kurang, bahkan bisa dibilang sudah tidak ada!. Asik kan. Sebenarnya, kenapa aku pilih manajemen waktu itu karena kebetulan aku sudah ada bahan penelitian dari lomba yang pernah aku ikuti di semester awal yang topiknya lebih ke manajemen. Karena Alhamdulillah waktu di lomba itu, aku memang masuk 10 besar nasional jadi aku simpulkan InsyAllah aku punya potensi untuk gali lebih dalam sub-bidang ilmu ini.
Dan bonusnya sudah pasti, aku tidak perlu lagi berlatih soal-soal hitungan, menghafal rumus, punya kalkulator saintis, ngoprek-ngoprek aplikasi produksi manufacturing, dll yang ke arah teknik. Yang menyenangkan aku bisa banyak baca, dimana aku memang suka melakukan aktifitas baca so I don't worry with it. Aku juga jadi  belajar untuk mesti bisa kontrol diri dalam melakukan efective communication, berani presentasi, meyakinkan orang, berkomunikasi, dll yang intinya terkait dengan manajeman pemasaran. Karena aku milih sesuatu yang I passion it. Jadi yah, datang kuliah jadi semakin have fun. Tapi apapun itu pilihan keprof semuanya pada dasarnya bagus, tergantung ketertarikan masing-masing.

2. Komposisi mahasiswa (laki-laki) dan mahasiswi (perempuan) seimbang
Kalau hitungnya secara general sebelum pengkhususan keprofesian, perbandingannya imbang. Tapi kalau setelah pengkhususan, khususnya di manajemen akan banyak wanitanya.

3. Susah Itu Relatif
Sulit ga masuk TI? Jawabannya relatif. Kalau melakukan yang terbaik dengan berdo'a, belajar, dan berlatih InsyaAllah bisa mudah. Tapi kalau tidak bersungguh-sungguh, tidak berdo'a, belajar, dan berlatih yah bisa sulit bahkan sangat sulit malah.

4. Ospek itu adalah masa terbaik dalam "life cycle" kehidupan kampus
Kalau ada yang nanya apa bener ospek itu nakutin maka jawaban ku tergantung dimana kuliah nya kali yah. Khususnya kalo di kampus ku dulu justru jawabannya berkalikan. Yakni ospek adalah bagian yang menyenangkan untuk dihadapi. Kagiatannya seru-seru, menantang tapi dalam batas wajar, memperat bonding antara individu-individu yang baru kenal sebagai mahasiswa baru, memberikan inspirasi dan motivasi untuk menyambut masa kuliah dengan semangat berprestasi dan bahagia.
I could say, it is the best part in campus life cycle. Sakingan begitu memorablenya, sampai-sampai panitia ospek (kakak-kakak tingkat) dalam menyambut mahasiswa baru selalu dilatih sedemikian rupa dangan standard class yang tinggi. Proud banget pasti jadi mereka.
Jadi bisa aku ibaratkan.. mahasiswa itu ibarat "balita" dan panitia itu ibaratkan "orang tua". Dan masa tumbuh balita diibaratkan "ospek" nya. Jadi momen ospek adalah di mana bayi sangat berketergantungan sama orang tua, happy tatkala melihat mereka, nangis tatkala ditinggal, manja, nurut, polos. Dan orang tua yang dengan penuh cintanya senantiasa memonitor balitanya, memomong dengan sabar, but sometimes mesti pura-pura untuk tegas ngelepas balitanya buat belajar jalan terus ditangkap kalo mau jatuh yang tidak lain dan tidak bukan untuk mempersiapkan balita-nya menjadi anak yang mengenal dan siap menghadapi kenyataan di luar sana. Masa balita itu cepat jadi manfaatkan momen itu untuk dinikmati dan diresapi segala benefitnya. Ya begitulah..



Karena yang aku tuliskan ini adalah experience 4 tahun yang lalu, kemungkinan sudah banyak update yang belum aku tau so just keep this information as your additional reference. InsyaAllah di next tulisannya, aku akan coba survey dan cari tau lagi kondisi terupdate tentang Teknik Industri lalu share di blog ini. See you di next tulisan.


0 comments:

Post a Comment