Pages

Ads 468x60px

Labels

Wednesday 25 July 2018

Generasi TIK-TOK (Anak Zaman Now)

Di era milenial smartphone bukan hanya digunakan sehari-hari oleh orang-orang dewasa atau pun remaja, tetapi juga anak-anak kecil di bawah lima tahun. Orang tua zaman sekarang sepertinya tidak bisa menahan diri sehingga mau tidak mau menyerahkan kendali smartphone ke anak-anak nya yang masih kecil-kecil karena satu dan lain hal. 
Sebenarnya tidak menjadi semunya negatif memeberikan pengenalan dini anak pada teknologi yang satu ini. Tapi juga perlu disadari bahwa mereka pun memberikan anaknya terkena resiko dari dampak negatif teknologi tersebut. Ya ada pros & con, suatu yang meski disikapi dengan bijak. Pada banyak kasus, anak yang sudah kecanduan dengan gadget lalu orang tua tidak bisa lagi mengendalikan waktu bermain anak-anak nya dengan gadget inilah yang akan menjadi bumerang. Waktu istirahat anak-anak akan terganggu bahkan sampai behavior kehidupan lingkungan sosial mereka pun akan terganggu. 
Lalu apa yang meski dilakukan?. Tentu ini hal yang sulit, tidak semudah mengtikan tulisan ini. Tapi apapun yang sudah terjadi akibat dampak negatif dari smartphone meski segera ditangani oleh orang tua. Baik dalam bentuk penegasan waktu bermain, pendampingan, sampai pada pemberian sanksi jika melanggaran ketentuan anak-anak dalam bermain gedget. Dan prosesnya memang tidak mudah dan butuh durasi untuk akhirnya anak dapat beradaptasi dengan pola hidup yang diperbarui (tanpa lagi setiap waktu bermain dengan gedget). Selain arahan, langkah terbaik dengan memberikan contoh. Sikap orang tua akan menjadi cermin bagi anak-anak nya. Jika orang tua nya sering tidak memperhatikan anak-anak karena gedgetnya. Maka sangat reasonable sekali jika anak-anaknya pun menjadi kecanduan smartphone. Orang tua meski membuat batasan untuk dirinya sendiri, kapan boleh menggunakan handphone/smartphone & kapan tidak menggunakannya/bermain-main dengan smartphone. Di saat orang tua sangat jarang terlihat di depan anak-anak mereka menggunakan handphone itu setidaknya berkontribusi bagi anak untuk tidak memiliki ide "bermain" dengan smartphone. Meskipun tetap ada juga lingkungan external yang tidak bisa orang tua kendalikan, tapi setidaknya sekolah pertama anak-anak adalah pada orang tuanya.
Sangat beruntung sekali jika memang saat ini anak-anak Anda yang di bawah 5 tahun khususnya masih belum mengenal handphone. Berikut adalah beberapa sumarry untuk mempertahankan hal tersebut & mengenalkan smartphone dengan more positive way:
  1. Di masa kanak-kanank tentu semua anak sangat senang bermain. Karena bermain juga penting untuk proses belajarnya. Maka paling utama adalah perlu diatur mindset orang tua bahwa anak-anak sebisa mungkin hanya bermain pada hal-hal yang positive saja & terkendali. 
  2. Fasilitasilah anak-anak dengan beragam instrumen permainan yang dapat melatih daya sentuh, motorik, penglihatan, warna, dll. Dan upayakan bisa ikut bermain bersama mereka. Sebagai teman main yah, bukan sekedar nungguin.
  3. Banyaknya fasilitas bermain & keseruan bermain secara "real" dengan temannya & dengan orang tuanya bisa meminimalisir mereka pada kecanduang smartphone, pun saat ia sudah mengenal smartphone nantinya. karena anak-anak tersebut sudah merekam bahkan bermain secara "real" dengan orang tua nya & teman-teman nya juga sangat seru & menyenangkan.
  4. Daripada memberi tontonan anak dengan video di youtube, gantilah medianya dengan video di Televisi. Dan jangan lupa untuk pilihkan video-video yang edukatif saja. Dengan menonton di video TV, minimal mereka tidak akan terbiasa mentouch secara bebas menu-menu seperti halnya yang ada di smartphone. Contohnya balita-balita zaman sekarang yang sudah memegang smartphone & kecanduan, kebanyak hanya bermula dari nonton youtube online. Lama-lama mereka dapat berekplorasi dengan mentouch ke aplikasi-aplikasi lainnya, sampai-sampai sama lihainya dengan orang dewasa.
  5. Orang tua tdak boleh menunjukan di depan mereka saat sengan asyik chat atau pun "main" di media sosial. Biasakan lah untuk selalu memperhatikan mereka, hadir disamping mereka secara utuh. Tindakan ini membantu mereka secara psikologis lebih  happy & utamanya tidak mencari tahu bahkan merengek minta memainkan smartphone yang orang tua pegang.
  6. Jika pun dengan terpaksa anak-anak akhirnya ingin mengetahui tentang smarphone, karena melihat orang tuanya mengangkat telpon & berbicara. Maka jelaskan lah fungsi handphone tersebut sebagai alat komunikasi. Misalnya "ini adalah alat supaya mamah bisa bicara/berkomunikasi dengan papah saat papah tidak di rumah sayang". Lalu kalau pun mereka ingin mencobanya, jangan biarkan berlama-lama untuk mengotak-atik smartphone tersebut & sambil didampingi.
  7. Kalau pun dalam perjalanan orang tua mau menggunakan smartphone untuk media entertain. Maka cukup gunakanlah smartphone tersebut untuk anak-anak dapat menonton video secara offline, bukan online di youtube. Dan ingat, selalu dampingilah anak-anak dalam menggunakan smartphone. 
  8. Sekalipun mereka sudah mengenal smartphone & senang bermain smartphone, berikanlah ketentuan waktu dalam bermain smartphone secara tegas. Dan secara psikologis jika mereka memang sudah sedari kecil menyukai aktifitas bermain secara real maka meskipun waktu bermain smartphone hanya sedikit mereka akan tetap merasa baik-baik saja & happy-happy saja. 
Bijak lah dalam menggunakan smartphone dengan memanfaatkan untuk hal-hal yang positif saja. Jangan sampai generasi milenial kini hanya tumbuh menjadi generasi tik-tok saja. Yang karya-karyanya sebatas menunjukan rekaman-rekaman konyol yang tidak jarang lirik lagu-lagu nya sangat dewasa & tidak mendidik.
Kalau pun ada aplikasi kekinian yang ingin orang tua cobakan ke anak for having fun only. Mesti diperhatikan bahwa orang tua meski mendampingi anak tersebut saat menggunakannya & pilihkanlah konten yang sesuai dengan usianya serta kendalikan lah mereka agar tidak kecanduan. 

0 comments:

Post a Comment